MEMPERSIAPKAN PENDIRIAN USAHA
Seorang calon wirausaha, di dalam mempersiapkan pendirian usahanya, tidak
mungkin berhasil dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih clahulu.
Perencanaan pendirian usaha itu memang harus ada, betapa pun sangat sederhana.
Mengapa calon wirausaha harus membuat perencanaan usaha?
Karena, perencanaan usaha itu merupakan alat yang paling
ampuh untuk menentukan prioritas, mengukur kemampuan, serta mengukur
keberhasilan clan kegagalan usaha.
Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang
langkah-langkahnya dengan sasaran, target, petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu,
strategi, taktik, program, biaya, dan kebijakannya.
Di dalam mempersiapkan pendirian usaha, calon wirausaha harus membuat dan
menuangkan pokok-pokok pikirannya yang mencakup:
1. nama perusahaan;
2. lokasi perusahaan;
3. komoditi yang
diusahakan;
4. konsumen yang akan
dituju;
5. pasar yang akan
dituju;
6. partner yang akan diajak
bekerja sama;
7. personil yang
dipercaya untuk membantu menjalankan usaha;
8. jumlah modal yang akan
dibutuhkan dan yang tersedia;
9. peralatan yang perlu
disediakan;
10. penyebaran promosi.
Faktor Pendirian
Usaha
Uuraian ringkas
tentang Faktor-faktor Pendirian Usaha :
a. Alam
Faktor alam yang perlu dipelajari oleh calon wirausaha, antara lain: tanah,
sumber air, bah-mentah atau bahan baku, bangunan atau pabrik, dan sebagainya.
b. Modal usaha
Faktor modal usaha yang perlu dipelajari oleh calon wirausaha, menyangkut
pembiayaan kegiat usaha dan pembangunan.
c. Keterampilan
usaha
Faktor keterampilan usaha yang perlu dimiliki calon wirausaha, antara lain:
keahli kemampuan, keterampilan teknis, pengetahuan, teknologi, dan
sebagainya.
d. Tenaga kerja
Faktor tenaga kerja
sangatlah penting. Sumber tenaga kerja dapat diambil dari keluarga sendiri variabel yang menyatakan
tingkat kemampuan calon wirausaha dalam mengendalikan persiap pendirian usahanya.
Faktor Lingkungan Internal
Berikut ini diberikan uraian ringkas tentang faktor-faktor yang termasuk ke
dalam Faktor Lingkungan Internal.
1.
Sumber daya finansial.
Di dalam mempersiapkan pendirian usaha,
faktor finansial hendak-nva disiapkan dan diuraik berdasarkan kebutuhannya.
2.
Sasaran dan tujuan.
Calon wirausaha yang akan mendirikan
usaha, terlebih dahulu harus menetapkan sasaran dantujuan usahanya. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui target-target yang harus dicapai, kemajudan perkembangannya.
3.
Manajemen usaha.
Calon wirausaha harus menyusun tim
manajemen yang efektif dan efisien serta bertanggu jawab untuk
mengimplementasikan clan merealisasikan pendirian usaha.
4.
Pemasok.
Pemasok yang digunakan harus didasarkan
pada faktor-faktor penunjangnya seperti harganya, waktu penyerahannya, kualitas
bahan bakunya, clan sebagainya.
Faktor Lingkungan Eksternal
Faktor lingkungan eksternal akan menunjang
keberhasilan dalam merealisasikan pendirian usaha. Faktor lingkungan
eksternal meliputi hal-hal berikut ini.
1.
Kebudayaan.
Calon wirausaha yang akan mendirikan
usaha harus mempertimbangkan pergeseran populasi menurut demografi dan budaya
masyarakat. Misalnya, dampak ledakan penduduk, perubahan sikap penduduk,
kesehatannya, tuntutannya, adat istiadat, dan sebagainya.
2.
Persoalan hukum.
Dalam mempersiapkan pendirian usaha,
biasanya calon wirausaha banyak menghadapi persoalan hukum, misalnya
perizinan usaha. Di sini talon wirausaha harus bersiap-siap untuk dapat
mengurus dan mengatasi perizinan usaha dan persoalan hukum lainnya.
3.
Perekonomian.
Dalam rangka mempersiapkan pendirian
usaha, calon wirausaha harus memperhatikan clan mempertimbangkan perubahan
dalam pendapatan nasional bruto, pengangguran menurut daerah geografis, dan
sebagainya.
4.
Teknologi.
Calon wirausaha yang mempersiapkan
pendirian usaha, harus mempertimbangkan adanya perkembangan teknologi barn yang mungkin akan mempengaruhi pembuatan
produk dan perkembangan usahanya.
5.
Persaingan.
Calon wirausaha yang akan mempersiapkan
pendirian usaha, sebagian besar selalu menghadapi ancaman persaingan dari
perusahaan-perusahaan besar yang suclah lama berdiri. Di sini calon wirausaha harus bersiap-siap merencanakan
strategi yang paling efektif dan tepat untuk menghadapi persaingan,
khususnya dalam bidang pemasaran.
6.
Permintaan.
Seperti kita ketahui, sebagian besar
produk akan mengikuti daur hidupnya. Berbagai tahap dari daur hidup produknya,
biasanya berhubungan dengan pertumbuhan permintaan, penurunan permintaan, dan sebagainya. Di sini calon wirausaha
harus membuat persiapan cara mengatasi berbagai perubahan dalam permintaan produk. Cara yang
dapat dijalankan calon wirausaha ialah menetapkan saluran distribusi yang
tepat, promosi, harga produk, model produk, manfaat produk, dan sebagainya.
7.
Bahan mentah atau bahan baku.
Dalam mempersiapkan pendirian usaha,
calon wirausaha harus memperhatikan sumber bahan mentah atau bahan baku. Gagasan terbaik dalam mengatasi bahan mentah
ialah membentuk hubungan yang kuat dengan pemasok dan mewaspadai
adanya ancaman kelangkaan bahan mentah.
Faktor-faktor Lain
1. Personal.
Faktor personal menyangkut aspek-aspek
kepribadian calon wirausaha yang akan mendirikanusaha.
2. Sociological.
Faktor sociological menyangkut masalah hubungan calon wirausaha
yang akan mendirikan usaha dengan dukungan keluarga, teman, dan
sebagainya.
3. Environmental.
Faktor environmental menyangkut hubungan calon wirausaha yang
akan mempersiapkan pendirian usaha dengan lingkungannya (Bygrave,
1994).
Mempersiapkan
pendirian usaha, bergantung juga pada faktor-faktor berikut ini :
1.
Minat dalam usaha.
Dalam mempersiapkan
pendirian usaha, apakah calon wirausaha berminat mengelola di bidang industri,
di bidangjasa, dan sebagainya.
2.
Relasi usaha.
Dalam mempersiapkan pendirian usaha,
apakah calon wirausaha sudah mempunyai relasi usahanya yang menekum usaha yang
sama.
3.
Perizinan usaha.
Dalam mempersiapkan pendirian usaha,
apakah calon wirausaha sudah mengurus perizinanusahanya.
Proses
Perencanaan Pendirian
Usaha
Agar proses
perencanaan pendirian usaha berhasil, maka calon wirausaha harus mempunyai
perencanaan usaha jangka panjang dan jangka pendek. Adapun pelaksanaan proses
pendirian usaha itu, dimulai dengan merumuskan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai perusahaan. Secara umum, proses
dan hakikat perencanaan pendirian usaha yang dilakukan oleh para calon
wirausaha adalah sama.
Proses perencanaan pendirian usaha
terdiri atas delapan langkah pokok sistematis, yaitu:
Langkah pertama :
Merumuskan tujuan dan sasaran usaha. Kernudian, calon wirausahamengumpulkan fakta, data, dan informasi mengenai
situasi dan kondisi lingkungan di sekitar tempat usaha yang akan
didirikan.
Langkah kedua : Mengumpulkan fakta, data, dan informasi mengenai
situasi dan kondisiusaha yang akan didirikan
Langkah ketiga : Mengadakan pembahasan
atau analisis mengenai fakta, data, daninformasi yang didapatkan dari langkah 1
dan 2 untuk mencari peluang usaha, mengenali ancaman, kekuatan, dan
kelemahan di dalam mengambil langkah-langkah kegiatan usaha pada masa
mendatang.
Langkah keempat : Merumuskan
sasaran usaha yang akan didirikan dengan penuhtanggung jawab.
Langkah kelima : Merumuskan berbagai
macam alternatif serta memilih alternatif yangterbaik dan dapat ditempuh untuk
merealisasikan sasaran pendirian usaha.
Langkah keenam : Merumuskan
rencana taktis pendirian usaha jangka pendek.
Langkah ketujuh : Merumuskan
rencana taktis pendirian usaha jangka panjang.
Langkah kedelapan : Menyusun
anggaran belanja dalam rangka pendirian usaha
Kegiatan memulai usaha
1. Pengamatan pasar.
Pengamatan pasar sangat penting dalam
pendirian usaha dan pengembangannya. Tujuanpengamatan
pasar ialah agar produk (barang dan jasa) yang akan dihasilkan itu dapat dibeli
olehpasar dan menguntungkan
2. Menentukan jenis usaha.
Dalam hal ini, akan sesuai dan cocok
sekali jika calon wirausaha dapat menentukan jenis usaha yang akan
dilaksanakan dan dikembangkannya. Dalam praktiknya,
ada dua pilihan untuk menentukan jenis usaha yaitu:
a.
menciptakan jenis kebutuhan pasar yang sesuai dengan potensi pasar;
b.
mengatur potensi
usaha yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
3. Pengaturan produksi.
Agar jenis produk dan mutunya disenangi pembeli/pelanggan dan sesuai dengan
kebutuhan pasar, maka calon wirausaha perlu mengatur produknya, antara
lain dengan cara :
a. memperhatikan waktu,
yaitu kapan produk itu diedarkan secepatnya;
b. menjaga kondisi
produk, yaitu modelnya, mutunya, manfaatnya, bungkusnya, penyajiannya, dan
sebagainya;
c. mengatur
jumlah produk yang diproduksi.
4. Penentuan harga jual
produk.
Di sini calon wirausaha harus dapat
menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual produk itu 'tergantung
pada :
a. keuntungan usaha;
b. daya beli
konsumen/pembeli/pelanggan;
c. harga
produk umumnya clan persaingannya;
d. komisi untuk para
agen/penyalur;
e. cara pembayaran.
Harga produk (barang/jasa) merupakan salah satu
penentu luasnya pasar. Oleh karena itu, untuk menentukan harga jual
produk/jasa yang terbaik, diharapkan calon wirausaha dapat menguasai
perhitungan masalah yang berkaitan dengan usaha.
5. Membuat
produk
6. Tempat
usaha.
a.
Letak tempat usaha
b.
Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dan diperhatikan dalam menentukan letak tempat usaha yaitu :
Ø daerah sekitar dan
masyarakatnya;
Ø persaingan usahanya;
Ø hubungan dengan pasar
dan sumber bahan mentah dan bahan baku;
Ø dekat
dengan fasilitas air, listrik, jalan, telepon, dan sebagainya.
c.
Tanah tempat usaha.
Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dan diperhatikan dalam menentukan tanah tempat usaha yaitu :
Ø Luas dan harganya;
Ø sumber air, tempat
pembuangan air limbah, dan sebagainya.
7. Rencana
anggaran pendapatan dan belania usaha (RAPB usaha)
RAPB usaha adalah perhitungan atau kalkulasi usaha.
Untuk pembuatan RAPB usaha yang barn dimulai, semua
pos-pos dalam jangka waktu tertentu harus dicatat dengan teliti.
Adapun manfaatnya
RAPB ialah untuk mengawasi pelaksanaan usaha, mengetahui perkembangan usaha,dan
untuk mengambil keputusan yang tepat. Dengan adanya RAPB usaha, penggunaan uang
akan lebih terkendali dan lebih terarah pada pencapaian usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar