Senin, 22 Juli 2013

MATERI KLS XII SEMESTER GANJIL TP 2013 - 2014 / MEMPERSIAPKAN PENDIRIAN USAHA


MEMPERSIAPKAN PENDIRIAN USAHA


Seorang calon wirausaha, di dalam mempersiapkan pendirian usahanya, tidak mungkin berhasil dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih clahulu. Perencanaan pendirian usaha itu memang harus ada, betapa pun sangat sederhana.

Mengapa calon wirausaha harus membuat perencanaan usaha?
Karena, perencanaan usaha itu merupakan alat yang paling ampuh untuk menentukan prioritas, mengukur kemampuan, serta mengukur keberhasilan clan kegagalan usaha.

Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkah-langkahnya dengan sasaran, target, petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, strategi, taktik, program, biaya, dan kebijakannya. 
Di dalam mempersiapkan pendirian usaha, calon wirausaha harus membuat dan menuangkan pokok-pokok pikirannya yang mencakup:
1.     nama perusahaan;
2.     lokasi perusahaan;
3.     komoditi yang diusahakan;
4.     konsumen yang akan dituju;
5.     pasar yang akan dituju;
6.     partner yang akan diajak bekerja sama;
7.     personil yang dipercaya untuk membantu menjalankan usaha;
8.     jumlah modal yang akan dibutuhkan dan yang tersedia;
9.     peralatan yang perlu disediakan;
10.  penyebaran promosi.

Faktor Pendirian Usaha
Uuraian ringkas tentang Faktor-faktor Pendirian Usaha :
a.     Alam
Faktor alam yang perlu dipelajari oleh calon wirausaha, antara lain: tanah, sumber air, bah-mentah atau bahan baku, bangunan atau pabrik, dan sebagainya.
b.     Modal usaha
Faktor modal usaha yang perlu dipelajari oleh calon wirausaha, menyangkut pembiayaan kegiat usaha dan pembangunan.
c.      Keterampilan usaha
Faktor keterampilan usaha yang perlu dimiliki calon wirausaha, antara lain: keahli kemampuan, keterampilan teknis, pengetahuan, teknologi, dan sebagainya.

d.     Tenaga kerja
Faktor tenaga kerja sangatlah penting. Sumber tenaga kerja dapat diambil dari keluarga sendiri variabel yang menyatakan tingkat kemampuan calon wirausaha dalam mengendalikan persiap pendirian usahanya.



Faktor Lingkungan Internal

Berikut ini diberikan uraian ringkas tentang faktor-faktor yang termasuk ke dalam Faktor Lingkungan Internal.
1.     Sumber daya finansial.
Di dalam mempersiapkan pendirian usaha, faktor finansial hendak-nva disiapkan dan diuraik berdasarkan kebutuhannya.
2.     Sasaran dan tujuan.
Calon wirausaha yang akan mendirikan usaha, terlebih dahulu harus menetapkan sasaran dantujuan usahanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui target-target yang harus dicapai, kemajudan perkembangannya.
3.     Manajemen usaha.
Calon wirausaha harus menyusun tim manajemen yang efektif dan efisien serta bertanggu jawab untuk mengimplementasikan clan merealisasikan pendirian usaha.
4.     Pemasok.
Pemasok yang digunakan harus didasarkan pada faktor-faktor penunjangnya seperti harganya, waktu penyerahannya, kualitas bahan bakunya, clan sebagainya.


Faktor Lingkungan Eksternal
Faktor lingkungan eksternal akan menunjang keberhasilan dalam merealisasikan pendirian usaha. Faktor lingkungan eksternal meliputi hal-hal berikut ini.
1.     Kebudayaan.
Calon wirausaha yang akan mendirikan usaha harus mempertimbangkan pergeseran populasi menurut demografi dan budaya masyarakat. Misalnya, dampak ledakan penduduk, perubahan sikap penduduk, kesehatannya, tuntutannya, adat istiadat, dan sebagainya.
2.     Persoalan hukum.
Dalam mempersiapkan pendirian usaha, biasanya calon wirausaha banyak menghadapi persoalan hukum, misalnya perizinan usaha. Di sini talon wirausaha harus bersiap-siap untuk dapat mengurus dan mengatasi perizinan usaha dan persoalan hukum lainnya.
3.     Perekonomian.
Dalam rangka mempersiapkan pendirian usaha, calon wirausaha harus memperhatikan clan mempertimbangkan perubahan dalam pendapatan nasional bruto, pengangguran menurut daerah geografis, dan sebagainya.
4.     Teknologi.
Calon wirausaha yang mempersiapkan pendirian usaha, harus mempertimbangkan adanya perkembangan teknologi barn yang mungkin akan mempengaruhi pembuatan produk dan perkembangan usahanya.
5.     Persaingan.
Calon wirausaha yang akan mempersiapkan pendirian usaha, sebagian besar selalu menghadapi ancaman persaingan dari perusahaan-perusahaan besar yang suclah lama berdiri. Di sini calon wirausaha harus bersiap-siap merencanakan strategi yang paling efektif dan tepat untuk menghadapi persaingan, khususnya dalam bidang pemasaran.
6.     Permintaan.
Seperti kita ketahui, sebagian besar produk akan mengikuti daur hidupnya. Berbagai tahap dari daur hidup produknya, biasanya berhubungan dengan pertumbuhan permintaan, penurunan permintaan, dan sebagainya. Di sini calon wirausaha harus membuat persiapan cara mengatasi berbagai perubahan dalam permintaan produk. Cara yang dapat dijalankan calon wirausaha ialah menetapkan saluran distribusi yang tepat, promosi, harga produk, model produk, manfaat produk, dan sebagainya.
7.     Bahan mentah atau bahan baku.
Dalam mempersiapkan pendirian usaha, calon wirausaha harus memperhatikan sumber bahan mentah atau bahan baku. Gagasan terbaik dalam mengatasi bahan mentah ialah membentuk hubungan yang kuat dengan pemasok dan mewaspadai adanya ancaman kelangkaan bahan mentah.


Faktor-faktor Lain
1.     Personal.
Faktor personal menyangkut aspek-aspek kepribadian calon wirausaha yang akan mendirikanusaha.
2.     Sociological.
Faktor sociological menyangkut masalah hubungan calon wirausaha yang akan mendirikan usaha dengan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya.
3.     Environmental.
Faktor environmental menyangkut hubungan calon wirausaha yang akan mempersiapkan pendirian usaha dengan lingkungannya (Bygrave, 1994).


Mempersiapkan pendirian usaha, bergantung juga pada faktor-faktor berikut ini :
1.     Minat dalam usaha.
Dalam mempersiapkan pendirian usaha, apakah calon wirausaha berminat mengelola di bidang industri, di bidangjasa, dan sebagainya.
2.     Relasi usaha.
Dalam mempersiapkan pendirian usaha, apakah calon wirausaha sudah mempunyai relasi usahanya yang menekum usaha yang sama.
3.     Perizinan usaha.
Dalam mempersiapkan pendirian usaha, apakah calon wirausaha sudah mengurus perizinanusahanya.

Proses Perencanaan Pendirian Usaha
Agar proses perencanaan pendirian usaha berhasil, maka calon wirausaha harus mempunyai perencanaan usaha jangka panjang dan jangka pendek. Adapun pelaksanaan proses pendirian usaha itu, dimulai dengan merumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Secara umum, proses dan hakikat perencanaan pendirian usaha yang dilakukan oleh para calon wirausaha adalah sama.

Proses perencanaan pendirian usaha terdiri atas delapan langkah pokok sistematis, yaitu:
Langkah pertama : Merumuskan tujuan dan sasaran usaha. Kernudian, calon wirausahamengumpulkan fakta, data, dan informasi mengenai situasi dan kondisi lingkungan di sekitar tempat usaha yang akan didirikan.
Langkah kedua : Mengumpulkan fakta, data, dan informasi mengenai situasi dan kondisiusaha yang akan didirikan
Langkah ketiga : Mengadakan pembahasan atau analisis mengenai fakta, data, daninformasi yang didapatkan dari langkah 1 dan 2 untuk mencari peluang usaha, mengenali ancaman, kekuatan, dan kelemahan di dalam mengambil langkah-langkah kegiatan usaha pada masa mendatang.
Langkah keempat : Merumuskan sasaran usaha yang akan didirikan dengan penuhtanggung jawab.
Langkah kelima : Merumuskan berbagai macam alternatif serta memilih alternatif yangterbaik dan dapat ditempuh untuk merealisasikan sasaran pendirian usaha.
Langkah keenam : Merumuskan rencana taktis pendirian usaha jangka pendek.
Langkah ketujuh : Merumuskan rencana taktis pendirian usaha jangka panjang.
Langkah kedelapan : Menyusun anggaran belanja dalam rangka pendirian usaha


Kegiatan memulai usaha
1.      Pengamatan pasar.
Pengamatan pasar sangat penting dalam pendirian usaha dan pengembangannya. Tujuanpengamatan pasar ialah agar produk (barang dan jasa) yang akan dihasilkan itu dapat dibeli olehpasar dan menguntungkan
2.     Menentukan jenis usaha.
Dalam hal ini, akan sesuai dan cocok sekali jika calon wirausaha dapat menentukan jenis usaha yang akan dilaksanakan dan dikembangkannya. Dalam praktiknya, ada dua pilihan untuk menentukan jenis usaha yaitu:
a.  menciptakan jenis kebutuhan pasar yang sesuai dengan potensi pasar;
b.  mengatur potensi usaha yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
3.      Pengaturan produksi.
Agar jenis produk dan mutunya disenangi pembeli/pelanggan dan sesuai dengan kebutuhan pasar, maka calon wirausaha perlu mengatur produknya, antara lain dengan cara :
a.    memperhatikan waktu, yaitu kapan produk itu diedarkan secepatnya;
b.    menjaga kondisi produk, yaitu modelnya, mutunya, manfaatnya, bungkusnya, penyajiannya, dan sebagainya;
c.    mengatur jumlah produk yang diproduksi.

4.     Penentuan harga jual produk.
Di sini calon wirausaha harus dapat menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual produk itu 'tergantung pada :
a.    keuntungan usaha;
b.    daya beli konsumen/pembeli/pelanggan;
c.    harga produk umumnya clan persaingannya;
d.    komisi untuk para agen/penyalur;
e.    cara pembayaran.
Harga produk (barang/jasa) merupakan salah satu penentu luasnya pasar. Oleh karena itu, untuk menentukan harga jual produk/jasa yang terbaik, diharapkan calon wirausaha dapat menguasai perhitungan masalah yang berkaitan dengan usaha.
5.     Membuat produk 
6.     Tempat usaha.
a.    Letak tempat usaha
b.    Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan dalam menentukan letak tempat usaha yaitu :
Ø daerah sekitar dan masyarakatnya;
Ø persaingan usahanya;
Ø hubungan dengan pasar dan sumber bahan mentah dan bahan baku;
Ø dekat dengan fasilitas air, listrik, jalan, telepon, dan sebagainya.

c.    Tanah tempat usaha.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan dalam menentukan tanah tempat usaha yaitu :
Ø Luas dan harganya;
Ø sumber air, tempat pembuangan air limbah, dan sebagainya.

7.     Rencana anggaran pendapatan dan belania usaha (RAPB usaha)

RAPB usaha adalah perhitungan atau kalkulasi usaha. Untuk pembuatan RAPB usaha yang barn dimulai, semua pos-pos dalam jangka waktu tertentu harus dicatat dengan teliti.
Adapun manfaatnya RAPB ialah untuk mengawasi pelaksanaan usaha, mengetahui perkembangan usaha,dan untuk mengambil keputusan yang tepat. Dengan adanya RAPB usaha, penggunaan uang akan lebih terkendali dan lebih terarah pada pencapaian usaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar