Rabu, 28 September 2011

KEWIRAUSAHAAN KLS XII ( DUA BELAS ) SMK - TIP PENULISAN PROPOSAL BISNIS

TIP PENULISAN PROPOSAL BISNIS

1. Tuliskan secara JELAS, SINGKAT dan PADAT:
Hal itu merupakan kecenderung business writing secara umum, dan secara khusus dalam penulisan proposal bisnis. Langsung pada poin-poin penting. INGAT: Ketika orang mulai membaca proposal anda, mereka tidak memiliki gambaran apapun tetntang bisnis yang anda ajukan, dengan demikian anda harus mengajak mereka kedalam proses. Anda kerjakan mulai dari awal yang jelas, sederhana, dan secara logis dengan membuat poin-poin yang akan anda tampilkan pada satu saat yang sama. Mulai dengan gambaran menyeluruh kemudian ikuti dengan bagian-bagian detilnya.

2. Buat ARGUMEN yang BAIK dan BENAR serta hadapi TANTANGAN yang mungkin muncul:
Sebuah proposal yang baik adalah, secara esensial, merupakan brosur penjualan secara tersamar. Didalamnya anda tampilkan langkah-langkah ke depan, bisnis dan perusahaan anda. Bagaimana Anda melakukannya? Cara terbaik adalah dengan menyusun fakta dan argumentasi terbaik yang anda miliki. Buat satu tema khusus dan buat penekanan terus-menerus.
Arahkan pembaca pada jalur yang menuju pada satu kesimpulan – proposal yang anda ajukan layak untuk ditindak lanjuti. Anda juga harus menempatkan diri anda pada posisi pembaca, pikirkan argument apa yang akan diajukan oleh pembaca proposal anda, dan hadapi hambatan yang ada secara jujur. Hal itu akan menumbuhkan kepercayaan terhadap Anda.

3. Tunjukan PERSONALITI Anda:
Seringkali, proposal bisnis, tidak mencerminkan kenyataan, sebagaimana sesesorang menuliskan suatu paper, deprogram untuk tidak mengatakan sesuatu, membosankan, dan tidak tajam. Biarkan personality anda muncul. Tentu saja ini adalah bisnis, dan anda harus mengikuti ketentuan-ketentuan di dalamnya, tetapi biarkan pembaca proposal anda melihat siapa sebenarnya anda. Bagi antusiasme anda terhadap bisnis anda, bisnis mereka, gagasan dan sebagainya.

4. Gunakan GAMBAR secara CERDAS:
Jangan buat kesalahan bahwa proposal yang baik adalah yang penuh bergambar. Tentu saja anda tetap memerlukan gambar, karena dapat membantu menjelaskan gagasan, dan menghidupkan proposal anda serta membuat pembaca lebih focus terhadap sesuatu selain hanya kata-kata. Pastikan bahwa gambar-gambar tersebut akan mendukung proposal anda, bukan sebaliknya.

5. Jangan BERLEBIHAN:
Hidari hiperbola (berlebih-lebihan). Ketika anda memberikan pernyataan yang berlebihan terhadap proposal anda, maka anda akan kehilangan kredibilitas anda. Sekali pembaca berpikir bahwa anda tidak sejalan dengan mereka, mereka akan mempertanyakan kebenaran isi proposal anda.
Anda harus menghindari situasi ini dengan tidak memberikan pernyataan yang berlebihan terhadap proposal anda.

6. Hindari penggunaan BAHASA yang TENDENSIUS dan Kesalahan CETAK:
Hal lain yang membuat anda kehilangan kepercayaan dari pembaca proposal anda adalah karena mereka berpikir bahwa proposal anda hanyalah menyalin, memuat data yang tidak benar. Dengan demikian anda dapat menggunakan informasi persuasif dari manapun, tetapi usahakan untuk menguranginya seminimum mungkin jangan sebaliknya. Proposal anda akan dibaca jika dibuat secara khusus untuk klien yang bersangkutan atau pelanggan anda. Dan ketika anda melakukan personalisasi proposal anda, teliti kembali kesalahan cetak yang mungkin terjadi. Hal ini sudah jelas, jika anda tidak melakukan yang terbaik untuk proposal anda, maka pembaca juga akan berpikir bahwa anda tidak akan melakukan yang terbaik untuk bisnisnya.

7. Selalu MENGINGAT Pelanggan/Pembaca:
Sebuah proposal merupakan satu alat pemasaran, oleh karena itu berikan penekanan pada benefit, benefit, dan benefit. Selalu ingat Pelanggan anda. Akhirnya, ketika harga menjadi suatu hal yang penting dan harus didiskusikan, lakukan segera setelah semua disepakati.

KEWIRAUSAHAAN KLS XII ( DUA BELAS ) SMK - PROPOSAL USAHA

PROPOSAL USAHA

Untuk memulai berwirausaha sangat mudah namun untuk menetapkan jenis usaha yang cocok dan menguntungkan sulit sekali. Menetapkan jenis usaha yang diinginkan perlu dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum menetapkan perencanaan, permodalan dan pengalaman dalam bidang usaha. Kita perlu membaca-baca ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah bisnis, mengikuti ceramah-ceramah tentang usaha, mengikuti seminar-seminar atau kursus-kursus sebagai bahan pertimbangan di dalam menetapkan usaha.
Proposal usaha adalah rancangan mengenai kegiatan usaha yang akan dilakukan. Proposal usaha diperlukan sebagai acuan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha. Walaupun usaha tersebut dilakukan oleh pribadi, proposal tetap diperlukan untuk mengevaluasi jalannya usaha secara obyektif. Evaluasi secara obyektif diperlukan agar pengelola usaha dapat menilai sejauh mana keberhasilan dan apa yang menjadi penyebab kegagalan agar dapat dijadikan evaluasi dimasa yang akan datang.

Kegunaan proposal usaha diantaaranya :
a. sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan usaha,
b. sebagai alat untuk menentukan kelayakan kegiatan usaha (feasibility study),
c. sebagai alat untuk meyakinkan penanam modal dan pemberi kredit (kreditur),
d. sebagai pedoman penilaian pelaksanaan kegiatan usaha.

Syarat-syarat proposal yang baik dan representatif diantaranya :

1. Jelas (Clear)
yang dimaksud jelas, proposal harus dapat memaparkan kegiatan usaha secara jelas, terutama mengenai :
ˉ bidang usaha,
ˉ status kepemilikan,
ˉ surat izin badan usaha yang diperlukan,
ˉ bentuk kerja sama yang ditawarkan,
ˉ pemasaran produk
ˉ tenaga kerja,
ˉ pesaing,
ˉ bahan baku.

2. Singkat (Consice)
Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal. Harap diingat, bahwa dunia usaha selalu harus mengikuti perkembangan, karenanya penyampaian sesuatu secara singkat dan tepat pada sasaran merupakan sesuatu keharusan

3. Lengkap (Complette)
Propposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus dibuat dengan informasi pendukug. Kelengkapan informasi terutama mengenai pesaing dan peluang pasar akan sangat membantu pelaksanaan usaha. Usaha menutup-nutupi informasi akan menjadikan bumerang bagi pengelola usaha, karena pada waktunya akan diketahui juga.

4. Benar (Correct)
Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasi-informasi yang yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu diketahui ketidak benaran proposal, nama baik dan kredibilitas penyusun sangat dipertaruhkan. Adalah sesuatu hal yang sangat sulit meyakinkan orang, bila pernah membohonginya, dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan, karenanya kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal.

5. Tidak kadaluwarsa (up to date)
Keakuratan dan ketepatan data pendukung sangat diperlukan dalam penyusunan usaha. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat mengharuskan kegiatan usaha mengikutinya. Proposal usahapun demikian, ia harus dibuat sesuai perkembangan. Perkembangan tidak hanya sebatas pada perkembangan ilmu dan teknologi saja, tetapi juga perkembangan pranata dan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

Perkembangan-perkembangan yang harus diperhatikan dalam penyusunan proposal usaha sehingga keakuratannya (up to date) tetap terjaga diantaranya :
- harga dan perkembangan pesaing (Competitor),
- selera masyarakat (The taste of society),
- peraturan pemerintah (The Government rule)
- daya beli masyarakat (The buying power), dan
- perkembangan ilmu dan teknologi (Sciens and technology)

Pembuatan Proposal Usaha

Proposal usaha mempunyai isi yang hampir sama dengan surat penawaran, yaitu sama-sama berisi bujukan.
Surat Penawaran berisi ajakan kepada pembaca untuk menggunakan produk yang ditawarkan,
Sedangkan Proposal Usaha, berisi ajakan agar pembaca tertarik untuk menanamkan modal pada kegiatan usaha tersebut atau mau memberikan kredit karena kemungkinan mendapatkan keuntungan.

Secara umum proposal usaha dibuat dengan membagi menjadi tiga bagian,
yaitu :
1. Bagian Pendahuluan
Berisi mengenai latar belakang mengapa kegiatan usaha layak dijalankan.
Bagian pendahuluan berisi :
ˉ nama atau usulan nama kegiatan usaha
ˉ jenis usaha yang dijalankan
ˉ alasan pemilihan jenis usaha
ˉ badan hukum kegiatan usaha
ˉ peluang usaha
ˉ lokasi, dan
ˉ tingkat persaingan.
2. Isi Proposal,
Bagian isi berisi :
ˉ modal, peralatan dan keakhlian yang diperlukan,
ˉ perhitungan pendapatan dalam berbagai alternatif,
ˉ perhitungan pengeluaran dalam berbagai alternatif
ˉ perhitungan laba/rugi dalam berbagai alternatif,
ˉ resiko yang mungkin timbul, dan
ˉ cara menghadapi resiko.
3. Penutup Proposal,
Bagian Penutup berisi :
ˉ kemugkinan perluasan usaha,
ˉ dan penekanan kembali bahwa jenis usaha tersebut mempunyai prospek yang menjanjikan.



SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA

Dalam menyusun proposal usaha, maka maksud dan isinya harus jelas dengan sistematika sebagai berikut :

I. KATA PENGANTAR
- Tujuan : .…………………………………
- Manfaat Umum : .…………………………………
- Manfaat Ekonomis : .…………………………………

II. UMUM
ˉ Nama Perusahaan : .…………………………………
ˉ Pemilik Perusahaan : .………………………………...
ˉ Bentuk Perusahaan : . ……………………………..….
ˉ Bidang Usaha : .…………………………………
ˉ Tempat Kedudukan/Lokasi Usaha : .…………………………………
ˉ Jumlah Tenaga Kerja : .…………………………………
ˉ
III. ASPEK PRODUK YANG DIBUAT
1. Jenis barang yang dibuat : ………………………………
2. Banyaknya barang yang akan dibuat :……………………….........
3. Profil para konsumen yang dituju : …………………………………

IV. ASPEK PEMASARAN PRODUK
1. Jasa atau produk yang akan dipa-
sarkan : …………………………………
2. Profil para konsumen yang akan
dituju :…..……………………………
3. Potensi pasar
a. Lokasi daerah pemasaran :………..………………………
b. Jumlah Potensi pemasaran yang ada
adalah:
ˉ Individu :…………………………………
ˉ Keluarga :…………………………………
ˉ Instansi :…………………………………
ˉ Lembaga :…………………………………
ˉ Organisasi :…………………………………
ˉ Perusahaan :…………………………………
4. Kondisi para pesaing :…………………………………
ˉ Nama perusahaan :…………………………………
ˉ Jenis usaha/jasa :…………………………………
ˉ Lokasi perusahaan :…………………………………
ˉ Fasilitas pelayanan :…………………………………
ˉ Fasilitas peralatan :…………………………………
ˉ Jumlah Konsumen yang potensial
dan para langganan :…………………………………
5. Pasar efektif yang daapt dikuasai
ˉ Nama perusahaan :…………………………………
ˉ Alamat perusahaan :…………………………………
ˉ Kapasitas pembelian setiap hari/
minggu/bulan/tahun :…………………………………
6. Pasar yang direncanakan dalam pengem-
bangan
- Perusahaan :…………………………………
- Perorangan :…………………………………
- Keluarga :…………………………………
7. Penetapan harga produk
- Harga yang ditawarkan :…………………………………
- Prosedur dalam penetapan harga jual ……………………..
8. Distribusi yang akan dilakukan
- Secara intensif :…………………………………
- Secara ekstensif :…………………………………
- Secara eksklusif :…………………………………
9. Strategi promosi
- Melalui media cetak :…………………………………
- Melalui media elektronik :…………………………………
- Melalui sales promotion :…………………………………
10 Sistem penjualan produk
- Langsung :…………………………………
- Semi langsung :…………………………………
- Tidak langsung :……………………………...…

V. ASPEK TEKNIS
1. Rencana display
- Untuk kantor :…………………………………
- Untuk toko :…………………………………
- Untuk pasar :…………………………………
- Untuk butik :…………………………………
- Untuk supplier :…………………………………
- Untuik organisasi :…………………………………
2. Denah lokasi usaha/perusahaan
(lampirkan) :…………………………………
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
(lampirkan) :…………………………………
4. Proses mempersiapkan pelayanan
kepada konsumen/langganan :…………………………………
5. Kebutuhan tenaga kerja dan kualifi-
kasinya :…………………………………

Nomor Jenis Pekerjaan Kualifikasi Jumlah
1
2
3
dst


6. Peralatan kerja yang dibutuhkan

Nomor Jenis Barang Unsur Teknik Jumlah Sumber
1
2
3
dst



7. Bahan baku dab bahan pembantu yang digunakan

Nomor Jenis Barang Jumlah kebutuhan Sumber
1
2
3
dst









1. Jadwal persiapan memulai dan membangun lokasi usaha

Nomor Jenis Kegiatan Waktu Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst
1



2

3



4 Persiapan
ˉ Menyusun rancangan
ˉ IMB berikut gambar bangunan
Mempersiapkan peralatannya (instruimen)
Pelaksanaan
ˉ Penjajagan
ˉ Kegiatan membangun
ˉ Menyusun laporan
Pemakaian bangunan




VI. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

1. Jenis dan volume pekerjaan yang
akan timbul :…………………………………
2. Struktur organisasi yang akan dipakai
(lampirkan) :…………………………………
3. Uraian pembagian pekerjaan beserta
hak dan wewenang (lampirkan) :…………………………………
4. Siatem balaas jasa yang akan diguna-
kan (lampirkan) :…………………………………
5. Sistem pembinaan personil kelom-
pok usaha :…………………………………

VII. ASPEK YURIDIS

1. Akta pendirian usaha/perusahaan
(lampirkan) :…………………………………
2. Anggaran Dasar Rumah Tangga
(lampirkan) :…………………………………
3. tata tertib kerja (lampirkan) :…………………………………
4. Keselamatan kerja (lampirkan) :…………………………………
5. AMDAL (lampirkan) :…………………………………
6. Status dan pemilikan usaha :…………………………………
- Pemilikan kelompok usaha :…………………………………
- Struktur permodalan usaha :…………………………………
7. Surat-surat perjanjian dagang dengan
pihak ketiga (lampirkan) :…………………………………
8. Bentuk badan usaha :…………………………………
9. Izin usaha yang dibutuhkan
- SITU (lampirkan) :…………………………………
- SIUP (lampirkan) :…………………………………
- NPWP (lampirkan) :…………………………………

VIII. ASPEK ADMINISTRASI

1. Tata usaha dan personalia
- Daftar ahdir karyawan :…………………………………
- Agenda surat masuk :…………………………………
- Agenda surat keluar :…………………………………
- Arsip kegiatan TU dab Personalia :………………………….…
2. Pemasaran produk
- Daftar konsumen/langganan
(lampirkan) :…………………………………
- Daftar harga (lampirkan) :…………………………………
- Faktur pengiriman produk
(lampirkan) :…………………………………
- Tanda bukti pembayaran
(lampirkan) :…………………………………
- Arsip kegiatan pemasaran :…………………………………
3. Pengadaan produk
- Kartu persediaan produk :…………………………………
- Pengaturan penyimpanan produk :……………………………
- Kebersihan produk :…………………………………
- Keamanan produk :…………………………………
4. Keuangan / permodalan
ˉ Buku utang piutang :…………………………………
ˉ Buku besar :…………………………………
ˉ Buku jurnal/kas :…………………………………
ˉ Budget kas :…………………………………
ˉ Neraca :…………………………………
ˉ Laba/Rugi :…………………………………
ˉ Tanda bukti pemasukan/penge-
luaran kas :…………………………………
5. Bagan/skema arus dokumen
(lampirkan) :…………………………………
- Bagan/skema uang (lampirkan) :...………………………………

IX. ASPEK KEUANGAN / PERMODALAN

1 Sumber modal Rp ……………
- Modal sendiri Rp ……………
- Modal asing (luar) Rp ……………
- Pinjaman kredit dari Bank Rp ……………
- Pinjaman dari pihak ketiga Rp ……………
- Pinjaman lain-lain Rp ……………
2. Modal investasi
ˉ Tanah seluas m2 Rp ……………
ˉ Bangunan seluas m2 Rp ……………
ˉ Mesin-mesin dan peralatan kerja Rp ……………

ˉ Peralatan kantor Rp …………… +


Jumlah modal investasi = Rp ………………..

X. MODAL KERJA SETIAP PERIODE PERPUTARAN UANG UNTUK
TIGA BULAN PERTAMA

1. Gaji / upah Rp ………….
- Pemilik perusahaan Rp ………….
- Tenaga ahli Rp ………….
- Tenaga kerja biasa Rp ………….


Jumlah kebutuhan gaji = Rp ………

2. Bahan-bahan baku
- Biaya bahan baku Rp ………….
- Upah langsung Rp ………….
- Biaya tak langsung Rp ………….


Jumlah kebutuhan dana bahan baku = Rp .............

3. Bahan pembantu
…………………. Rp…………...
…………………. Rp …………..
…………………. Rp …………..

Jumlah kebutuhan dana bahan pembantu = Rp ………

4. Transport untuk bahan baku dan
bahan pembantu Rp ………….
5. Perlengkapan dan pengadaan
bahan baku dan bahan pembantu Rp ………….
6. Penyusutan Rp ………….
7. Biaya lain-lain Rp …………. Rp ………. +



Jumlah kebutuhan dana keseluruhan = Rp ………

Rekapitulasi Dana Yang Dibutuhkan
1) Jumlah modal investasi Rp …………
2) Jumlah kebutuhan gaji Rp …………
3) Jumlah kebutuhan dana bahan baku Rp …...........
4) Jumlah kebutuhan dana bahan pembantu Rp …..........
5) Jumlah kebutuhan dana:
- transportasi Rp ………….
- perlengkapan Rp ………….
- penyusutan Rp ………….
- biaya lain-lain Rp …………. Rp …………


Jumlah kebutuhan modal keseluruhannya = Rp ………

Rangkuman

 Proposal usaha adalah rancangan mengenai kegiatan usaha yang akan dilakukan.
 Syarat-syarat proposal yang baik diantaranya : Jelas (Clear), Singkat (Consice), Lengkap (Complette), Benar (Correct), Tidak kadaluwarsa (up to date).
 Dalam penyusunan proposal usaha sehingga keakuratannya (up to date) tetap terjaga diantaranya :
ˉ harga dan perkembangan pesaing (Competitor),
ˉ selera masyarakat (The taste of society),
ˉ pereaturan pemerintah (The Government rule)
ˉ daya beli masyarakat (The buying power), dan
ˉ perkembangan ilmu dan teknologi (Sciens and technology)
 Proposal dibuat dalam 3 (tiga) bagian yaitu : Bagian pendahuluan, Isi Proposal dan bagian penutup proposal.
 Sistematik penyusunan proposal usaha :
Kata pengantar, Umum, Aspek produk yang dibuat, Aspek pemasaran produk, Aspek teknis, Aspek organisasi dan manajemen, Aspek yuridis, Aspek administrasi, Aspek keuangan/ permodalan dan Modal kerja setiap periode perputaranuang untuk tiga bulan pertama